Taiwan Janji Mulai Tembak Drone China yang Bandel Terobos Wilayahnya


Taiwan mengumumkan tentaranya akan mulai menembak jatuh setiap pesawat tak berawak atau drone China yang menerobos wilayahnya. Kementerian Pertahanan (MND) mengatakan militer Taiwan akan menembak drone China yang menerobos wilayahnya dan enggan mengindahkan peringatan.

Hal itu dilakukan Taipei setelah muncul banyak rekaman pemantau yang menunjukkan UAV China kerap mondar-mandir dekat wilayahnya dan dinilai membahayakan fasilitas strategis Taiwan. Rekaman foto dan video terus bermunculan dalam beberapa pekan terakhir di media sosial China, Weibo, yang menunjukkan drone China secara terang-terangan menerobos wilayah udara Taiwan.

Drone-drone tersebut bahkan mengambil rekaman close-up tentara Taiwan dan terekam melempar batu ke arah pesawat tak berawak itu. Insiden terbaru terjadi pada Sabtu (27/8) lalu. Saat itu, sebuah drone menangkap rekaman tentara Taiwan yang ditempatkan di pos pengawasan di Distrik Leyu, Kabupaten Kinmen.

Pada Minggu (28/8), Komando Pertahanan Kinmen menyatakan bahwa sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP), pasukan menembakkan suar peringatan ke drone dan mempertahankan pengawasan dan kewaspadaan tinggi merespons manuver UAV China tersebut. "Taiwan bersumpah ketika ada intrusi drone di masa depan terjadi, Angkatan Darat akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengusir drone seperti membunyikan peluit, menyiarkan peringatan radio, dan menembakkan suar sinyal. Tetapi jika UAV enggan pergi, itu akan ditembak jatuh," bunyi pernyataan Kemhan Taiwan seperti dikutip Taiwan News.

Pada Minggu, MND juga menyatakan militer akan mengambil "tindakan balasan yang tepat dan cepat" untuk mempertahankan keamanan nasional. Itu mengacu pada ancaman keamanan yang ditimbulkan drone dan pesawat militer China yang semakin getol menerobos masuk wilayahnya. "Angkatan Bersenjata akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, termasuk mengusir mereka," ucap MND.

MND juga menegaskan sistem pertahanan anti-drone yang dikendalikan dari jarak jauh akan ditempatkan di 45 fasilitas di seluruh Taiwan pada 2022-2026. Hal itu, kata Taipei, diperlukan untuk meningkatkan keamanan pangkalan dan penerbangan serta kemampuan pertahanan di masa perang. Taiwan diperkirakan telah menggelontorkan US$141 juta untuk memasang sistem pertahanan tersebut.

Ketegangan antara Taiwan dan China terus memanas setelah Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, berkunjung ke Taiepi 4 Agustus lalu. Sejak itu, AS terus mengizinkan pejabat tingginya berkunjung ke Taipei, yang dinilai Beijing melanggar kedaulatannya karena mendukung Taiwan yang berambisi ingin merdeka.

Sejak itu, China menggelar latihan militer besar-besaran di sekeliling Taiwan dan semakin rajin mengerahkan puluhan pesawat tempurnya menerobos masuk zona identifikasi pertahanan udara Taipei.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kate Middleton Pakai Anting Mutiara Ratu Elizabeth II di Sandringham

Jejak-jejak Kaki Dinosaurus Berusia 113 Juta Tahun Terlihat di Sungai yang Mengering

Edy Rahmayadi ke Demokrat: Tak Perlu Partai Lain Jika Ada 20 Kursi