Risiko Bencana Nuklir di PLTN Zaporizhzhia dan Kekhawatiran Besar Paus Fransiskus


Paus Fransiskus menyerukan "langkah nyata" untuk mengakhiri perang di Ukraina dan mencegah risiko bencana nuklir di pembangkit listrik Zaporizhzhia pada Rabu (24/8/2022). Dilansir Reuters, IAEA, pengawas nuklir PBB, mengatakan pada Selasa (23/8/2022) bahwa pihaknya akan mengunjungi pabrik yang diduduki Rusia di Ukraina dalam beberapa hari jika pembicaraan untuk mendapatkan akses berhasil. Rusia dan Ukraina telah berulang kali menuduh satu sama lain menembaki fasilitas itu, yang terbesar dari jenisnya di Eropa dan yang diambil alih oleh pasukan pro-Moskwa segera setelah invasi 24 Februari.

PBB pun telah menyerukan agar daerah itu didemiliterisasi. "Saya berharap langkah-langkah konkret akan diambil untuk mengakhiri perang dan mencegah risiko bencana nuklir di Zaporizhzhia," kata Paus Fransiskus pada audiensi umum mingguannya. Berbicara pada hari Ukraina menandai kemerdekaannya dari kekuasaan Soviet pada tahun 1991 dan enam bulan setelah pasukan Rusia menyerbu, Paus, sama dengan PBB, mengutuk perang sebagai "kegilaan". 

Dia merujuk pada kematian Darya Dugina, putri seorang ultra-nasionalis Rusia terkemuka, dalam sebuah bom mobil di dekat Moskwa pada hari Sabtu (20/8/2022).

"Orang yang tidak bersalah membayar untuk perang," katanya. Moskwa menyalahkan pembunuhan itu pada agen Ukraina, yang tentu saja dibantah Kyiv. Paus sendiri menyebut pedagang senjata yang mendapat untung dari perang sebagai "penjahat yang membunuh umat manusia".

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters bulan lalu, Paus mengaku ingin mengunjungi Kyiv, tetapi juga ingin pergi ke Moskow terlebih dahulu, untuk mempromosikan perdamaian.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kate Middleton Pakai Anting Mutiara Ratu Elizabeth II di Sandringham

Jejak-jejak Kaki Dinosaurus Berusia 113 Juta Tahun Terlihat di Sungai yang Mengering

Edy Rahmayadi ke Demokrat: Tak Perlu Partai Lain Jika Ada 20 Kursi